
terhempas luas itulah yang menjadi saksi nafasku lahir ke dunia. Detik demi detik berganti, kutaruhkan masa
dasarku di SD Kemala Bhayangkari 3. Enam tahun berlalu, semakin hari hembusan transformasi budaya dan
deras ombak globalisasi semakin menghentakkan nurani. Saat itulah kuputuskan aku masuk ke SMP
Assalaam. Selama tiga tahun berkeluh kesah di sana, waktu yang bengis pun mengakhiriku untuk melanjutkan
ke distorsi yang lebih tinggi. 37, SMA 37 menjadi pelabuhanku berikutnya, pelabuhan yang menjadi titik
terang ideologi sikap otakku yang sebenarnya. Tiga tahun pun berlalu pula, kuputuskan saat ini Budi Luhur
sebagai sebuah tempat legenda tercipta untuk menuju puncak abadi para dewa.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar