Hi, guest | Welcome to blog AW 7 | Register | Sign in
Advertise | Contact | About | Live Music | Donation | Sitemap

KELAHIRAN SEBUAH KEHIDUPAN ADALAH KONTROVERSI. HIDUP TANPA KONTROVERSI ADALAH SEMU

۩AW 7۩

::::SAYA HANYA MANUSIA BIASA, BUKANLAH DEWA, YANG HANYA INGIN BERBAGI ILMU YANG SAYA PUNYA SEADANYA::::

Sabtu, 01 Oktober 2011

Berorasi Islam, Ahmad Dhani Di Kagumi Para Jendral AS

Pentolan Dewa, Ahmad Dhani ternyata tak hanya piawai mencipta lagu. Tapi juga mampu berorasi seperti idolanya Soekarno. Orasi Pentolan Dewa, Ahmad Dhani ternyata tak hanya piawai mencipta lagu. Tapi juga mampu berorasi seperti idolanya Soekarno. Orasi Dhani soal Islam di sebuah simposium di Amerika diminati Jenderal-jendeal negeri Paman Sam.

“Saya adalah satu-satunya speaker yangmendapat standing ovation dari jenderal-jenderal yang hadir di sana," ujar Dhani berbangga diri saat dihubuni koresponden detikhot di Washington DC, Endang Isnaini Saptorini, di sela-sela kesibukannya berbuka puasa di New York, Jum'at (6/10/2006).

“Tahu nggak kenapa? Karena saya ngomong sesuatu yang tidak ada di bukku. Mereka semua adalah intelektual yang belajar dari buku... apa yang saya sampaikan sebgian besar tidak ada di buku... itu yang membuat saya berbeda dari speaker yang lain," lanjut Dhani lagi-lagi mengungkapkan kebanggaannya.

Pelantun 'Sedang Ingin Bercinta' itu tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. 'Pokoknya saya banggalah sebagai orang Indonesia jadi bintang pada simposium itu. Saya merasa seperti Soekarno waktu podato di depan Congress, ' imbuhnya.

Memenuhi undangan dari Admiral Timothy J. Keating, USN, Commander, NORAD/USNORTHCOM (North American Aerospace Defense Command/U.S. Northern Command), Dhani berbicara mengenai pentinnya pemerintah Amerika mengenal lebih jauh tentang Islam dan radikalisme Islam. Ia juga mengajak peserta simposium untuk mengenal lebih jauh sufisme, sebuah aliran Islam yang lebih mengedepankan harmonisasi manusia dan Tuhan.

“Selama ini Jenderal-jenderal Amerika mendapat informasi yang salah tentang Islam, bahkan ada Jenderal yang marah-marah kepada pemerintah AS. karena tidak pernah ada yang memberikan informasi tentang sufisme," paparnya.

Ahmad Dhani hadir danmenjadi pembicara mewakili LibForAll Foundation, kelompok Islam progresif yang didirikan Gus Dur. Misi utama Dhani hadir dalam simposium itu agar tidak ada lagi kesalahpahaman antara orang Islam Indonesia yang menganggap Amerika membenci Islam dan orang Amerika yang tidak mengerti Islam sesungguhnya.

“Sebenarnya akan terjadi hubungan yang harmonis bila kedua belah pihak saling mengenal, karena di USA, Islam sangat dihargai sebagai agama yang besar. Hanya USA tidak setuju menganggap ideologinya yang paling benar," tandas Dhani.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat tertarik kepada cara Dewa melakukan promosi toleransi seperti yang dilakukan dalam lirik 'Laskar CInta.' Dalam lirik lagu tersebut Dewa berani memasukkan ayat al-Qur'an yang melarang umat untuk memaksakan kehendaknya dan berlaku otoriter terhadap umat yang lain.

Tahun 2007, dijelaskan Dhani, rencananya Dewa akan merilis Laskar CInta dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab, India, Swahili, Bengali, dan Inggris.Dhani soal Islam di sebuah simposium di Amerika diminati Jenderal-jendeal negeri Paman Sam.

“Saya adalah satu-satunya speaker yangmendapat standing ovation dari jenderal-jenderal yang hadir di sana," ujar Dhani berbangga diri saat dihubuni koresponden detikhot di Washington DC, Endang Isnaini Saptorini, di sela-sela kesibukannya berbuka puasa di New York, Jum'at (6/10/2006).

“Tahu nggak kenapa? Karena saya ngomong sesuatu yang tidak ada di bukku. Mereka semua adalah intelektual yang belajar dari buku... apa yang saya sampaikan sebgian besar tidak ada di buku... itu yang membuat saya berbeda dari speaker yang lain," lanjut Dhani lagi-lagi mengungkapkan kebanggaannya.

Pelantun 'Sedang Ingin Bercinta' itu tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. 'Pokoknya saya banggalah sebagai orang Indonesia jadi bintang pada simposium itu. Saya merasa seperti Soekarno waktu podato di depan Congress, ' imbuhnya.

Memenuhi undangan dari Admiral Timothy J. Keating, USN, Commander, NORAD/USNORTHCOM (North American Aerospace Defense Command/U.S. Northern Command), Dhani berbicara mengenai pentinnya pemerintah Amerika mengenal lebih jauh tentang Islam dan radikalisme Islam. Ia juga mengajak peserta simposium untuk mengenal lebih jauh sufisme, sebuah aliran Islam yang lebih mengedepankan harmonisasi manusia dan Tuhan.

“Selama ini Jenderal-jenderal Amerika mendapat informasi yang salah tentang Islam, bahkan ada Jenderal yang marah-marah kepada pemerintah AS. karena tidak pernah ada yang memberikan informasi tentang sufisme," paparnya.

Ahmad Dhani hadir danmenjadi pembicara mewakili LibForAll Foundation, kelompok Islam progresif yang didirikan Gus Dur. Misi utama Dhani hadir dalam simposium itu agar tidak ada lagi kesalahpahaman antara orang Islam Indonesia yang menganggap Amerika membenci Islam dan orang Amerika yang tidak mengerti Islam sesungguhnya.

“Sebenarnya akan terjadi hubungan yang harmonis bila kedua belah pihak saling mengenal, karena di USA, Islam sangat dihargai sebagai agama yang besar. Hanya USA tidak setuju menganggap ideologinya yang paling benar," tandas Dhani.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat tertarik kepada cara Dewa melakukan promosi toleransi seperti yang dilakukan dalam lirik 'Laskar CInta.' Dalam lirik lagu tersebut Dewa berani memasukkan ayat al-Qur'an yang melarang umat untuk memaksakan kehendaknya dan berlaku otoriter terhadap umat yang lain.

Tahun 2007, dijelaskan Dhani, rencananya Dewa akan merilis Laskar CInta dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab, India, Swahili, Bengali, dan Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar