Hi, guest | Welcome to blog AW 7 | Register | Sign in
Advertise | Contact | About | Live Music | Donation | Sitemap

KELAHIRAN SEBUAH KEHIDUPAN ADALAH KONTROVERSI. HIDUP TANPA KONTROVERSI ADALAH SEMU

۩AW 7۩

::::SAYA HANYA MANUSIA BIASA, BUKANLAH DEWA, YANG HANYA INGIN BERBAGI ILMU YANG SAYA PUNYA SEADANYA::::

Selasa, 04 Oktober 2011

PENCITRAAN DEWA19 dari SEGI TELEVISI

Sejarah media mengajarkan bahwa kepopuleran hingga kemunduran dan perangdiplomasi sangat tergantung kemampuan artis menggunakan televisi.Televisi (selanjutnya disingkat TV) telah menjamur di bumi Nusantaraini. Ada lebih dari 10 stasiun TV, itu belum TV komunitas yang sedangmenjamur sekarangt ini. TV menjadi barang yang wajib dipunya olehkeuarga, tengoklah ruang keluarga setiap rumah di zaman posmodern ini,pasti 9 dari 10 rumah/keluarga mempunyai televisi.Nah, rupanyadari sanalah dunia selebritis kita dipandu. Ingat, bahwainfotaintment-infotaimnet yang ada di TV muncul setiap pagi, siang dansore. Ini yang membentuk citra selebritis, dan terutama DEWA 19. KetikaDewa 19 tersandung masalah keluarnya Ari Lasso, maka kemudian, pagi,siang dan sore berita infotaintment didominasi oleh keluarnya Ari Lassodari Dewa 19. Apalagi jika dilihat ternyata bahwa berita keluarnya AriLasso dari Dewa 19, oleh salah satu infotainment terkemuka dinobatkanmenjadi No. 2 berita yang sering ditayangkan dalam sejarahinfotainment. Ini juga menjadikan â€politik pencitraan Dewa19â€begitu lekat dimata masyarakat, bahwa Dewa 19 identik dengan Ari Lasso,dan Ari Lasso adalah mantan Vokalis Dewa 19. Simak juga berita-beritatentang Ari Lasso, sampai sekarang pun, jika media (koran, majalah,tabloid, TV) memberitakan Ari Lasso, pasti masih memberi embel-embel“mantan vokalis Dewa19â€. Sosok Ari memang sangat sulit dilepaskandari Dewa19.Sayangnya, â€politik pencitraan†pada saat seputarhengkangnya Ari Lasso dari Dewa 19, di penuhi oleh berita-berita yangmenyudutkan Dewa 19 (baca : Ahmad Dhani). Sampai sekarang pun, jikadiadakan polling, atau jajak pendapat, maka sebagian besar audiens,bahkan mungkin mayoritas, akan mengatakan bahwa keluarnya Ari Lassokarena arogansi Dewa 19 (Ahmad Dhani). Padahal, premis tersebut sudahberusaha dipatahkan sendiri, bahkan oleh Ari, dalam Hai Klipnyamisalnya: Ari menyatakan bahwa proses keluarnya dari DEWA 19 murnikarena keinginannya sendiri. Namun opini publik (melalui TV) terlanjurmenstigma bahwa Ari Keluar dari Dewa 19, karena arogansi Dhani.Sampaisekarangpun, jika diperhatikan, media (TV, Koran, Majalah, Tabloid dll)seringkali menampilkan Dewa19 dan Ari Lasso dalam posisi salingberhadap-hadapan. Maksudnya bukan berarti berhadap-hadapan saling bakuhantam. Tapi berhadap-hadapan merebut porsi jam tayang dan penontonpendukung serta rating. Simak saja beberapa kali acara konser Dewa19dan Ari Lasso yang digelar serempak di dua stasiun TV berbeda. Dalamdataran ilmu psykologi, inilah cara yang ampuh untuk â€mematriâ€kesadaran penonton bahwa Ari Lasso adalah mantan vokalis Dewa19, danDewa19 adalah identik dengan Ari Lasso. Entah benar atau tidak, memangada usaha-usaha untuk tetap mengingatkan korelasi antara Ari Lassodengan Dewa 19. Meskipun Dhani sudah berusaha mati-matian memupus imageitu, dengan misalnya, menerbitkan album Atas Nama Cinta yang sebagianberisi lagu-lagu Dewa yang dahulu dinyanyikan Ari Lasso, kemudian cobadi nayanyikan Once dengan nada dan irama yang khas Once. Terkesan inginmemupus bayang-bayang Ari Lasso dari lagu-lagu lama yang sudah identikdengan AriSekali lagi narasi besar media ikut bermain didalamnya.Sayangnyakemudian Dhani, sebagi leader Dewa19, tidak bisa menangkal ini semuadengan baik. Bahkan terkesan kontra produktif. Padahal dalam zamanposmodern, berkomunikasi dengan TV hanya membutuhkan waktu singkatsaja, tidak bertele-tele dan tidak arogan. Sampai sekarangpun,ungkapan-ungkapan Dhani jika diwawancara TV, tidak memperlihatkanperubahan signifikan. Ungkapannya khas Jawa Timur, Surabaya: PelitSenyum, Komentar yang pedas, dan guyonannya kasar.



Padahal pemirsa TVtidaklah homogen, pemirsa TV adalah masyarakat yang sangat heterogendan sangat stratified sangat beragam, dan pembelaan yang seringkaliterlontar dari mulut Dhani: â€Bahwa memang ini karakter saya, bahwamemang ini ciri khas saya, karena saya orang surabaya, arek jawatimurâ€, dalam bahasa media TV tidak bisa dijadikan alasan pembenarapalagi alasan pemaaf. Sebab sosok selebriti dan artis dalam duniaposmodern yang sudah menggila ini, dianggap sebagai panutan. Dan sosokpanutan oleh pemirsa tidak ditempatkan pada pihak yang harus di pahamidan dimengerti, namun justru pada pihak yang harus mengerti danmemahami keinginan pemirsa. Hukum pasar lah yang berbicara disini.RuangKeluarga dengan TV adalah pengadilan terbesar bangsa, begitu GarinMenulis. Pengadilan untuk simpati dan tidak simpati, hormat dan tidakhormat, menunggu dan tidak menunggu. Sebuah ruang kaca tempat manasetiap orang bisa mengeluarkan hujatan, cacian, makian, sanjungan,pujian, langsung pada saat berita itu ada. TV telah mengajarkan padarakyat Indonesia tentang Demokrasi yang sebenarnya. Jika kita tidaksuka dengan Presiden kita pun, pada saat beliau sedang berpidato di TV,kita bisa mematikannya saat itu juga. Bahkan ada pendukung sepakbolayang membanting TV nya hanya karena kesebelasan kesayangannya yangselalu ditonton di TV, selalu mengalami kekalahan.Nah, initernyata terjadi juga terhadap Dewa 19 (Dhani). Kasus perseteruannyadengan Yudhistira Massardi, Penulis Novel â€Arjuna Mencari Cintaâ€,kemudian tuduhan plagiat dalam beberapa lagu Dewa 19 dan Dewa (ArjunaMencari Cinta, Cinta Adalah Misteri, dll), ditambah konfliknya denganOrmas Islam FPI mengenai logo dalam sampul kaset Laskar Cinta. Hinggayang paling parah adalah: ’Tuduhan bahwa Dhani adalah Antek,keturunan, kakai tangan Yahudiâ€. Jangan lupakan bahwa masyarakatIndonesia, masih sangat sensitif dengan isu-isu SARA dan Agama.Masyarakat Indonesia belum terdidik dalam menangkap komunikasi daninformasi. Itulah yang terjadi pada diri Ahmad Dhani dan Dewa19.Meskipun Dewa19 (Dhani sudah berusaha meng-counter) dengan permintaanmaaf dan penggantian logo cover album Laskar Cinta, namun tetap sajakasus ini memukul Dewa19, dan berimbas negatif terhadap pencitraan grupband ini. Maka jangan heran bila kemudian Album Laskar Cintaâ€hanya†laku beberapa ribu keping. Padahal dilihat dari sisimusikalitas, inilah album Dewa terberat: artinya dari sisi permainanmusik dan tekhnik bermusik mengalami kemajuan pesat. Dan memang secarafilosofi, album laskar cinta inilah yang seharusnya dijadikan pijakanawal untuk go internasional/go asia sebalum album selanjutnya (RepublikCinta). Namun ternyata â€musibah†yang menimpa Dewa19 pada albumâ€Laskar Cinta†mereposisi strategi Dewa19. Meskipun juga sudah dicounter dengan baik oleh Dhani Cs dengan Lagu Laskar Cinta yangfenomenal, namun tetap saja image dan pencitraan Dewa 19 sebagai Bandyang penuh masalah dan sempat menghina salah satu agama terbesar diIndonesia tetap saja melekat di hati Masyarakat terutama remaja ABG.Belumlagi kemuncullan band-band â€kemaren sore†yang langsung meroket danmelambung ke belantika musik Nasioanal. Sebut saja Peter Pan, Samson,dan Radja (band yang terakhir ini sebenarnya bukan band â€kemarensoreâ€, karena sudah tiga album di produksi) yang menjadikan petapersaingan menjadi berubah dan makin ketat dan kompetitif. Disisi lainlagu-lagu yang disodorkan oleh ke tiga Band itu sangat â€ABG SEKALEâ€: Manis, melankonis, mendayu, dan memberi mimpi yang indah†bedadengan karakter lagu Dewa 19 sekarang yang sudahber-metamorfosis:keras, cepat, dan riliknya realistis. Justru karakterlagu-lagu seperti Dewa19 semasa Ari Lasso lah yang bisa di jadikanâ€lawan†untuk menghadapi band seperti tersebut diatas. Dan rupanyaini ditangkap dengan baik oleh Dhani Cs dengan Album Republik Cinta nyayang menghadirkan lagu-lagu sperti : Larut, Emotional Love Song, FlowerIn The Desert, Selimut Hati .Namun ternyata,â€pesaing-pesaing†Dewa 19 itu pun tidak kalah cerdik. Mereka jugamemanfaatkan TV untuk menjaga image, pencitraan dan popularitas. Lihatsaja berita-berita Infotainment seputar Ariel Peter Pan, yang tidakbernuansa SARA, serta meskipun menyudutkan Ariel, namun Ariel kemudianmuncul dengan â€settingan†tokoh yang adem, mengayomi, santun, dankalimatnya tertata dengan baik dan mampu menepis isu dan gossip yangmenimpanya dengan baik : lengkap sebagai aktor protagonis. (Bandingkandengan Dhani sebagai leader dan front man Dewa19 yng mempunyaipencitraan Antagonistik: Keras, Kasar, Guyonannya Nylekit/menusuk, danterkesan menggurui). Inilah salah satu hal yang membuat Ariel dan PeterPan begitu sangat melambung dan dipuja-puji oleh masyarakat luas,terutama remaja ABG. . Belum lagi Bams Samson, sang Vokalis, yangberusaha membangun citra dengan seringnya tampil di infotaintment.Simak saja pencitraan dirinya yang ; sederhana, rendah hati, tidaksombong, murah senyum dan menebar gossip dengan artis muda!Halyang sama juga terjadi pada Radja. Ian Kasela selalu tampil penuhpercaya diri denga kaca mata hitamnya, namun tetap low profile danmerendah. Belum lagi kejutan dari Padi: yang membintangi iklan salahsatu Mie Instant, nampaknya juga sedang membangun image dan pencitraantersendiri, Lihat saja dari iklan Mie Instant tersebut yang membangunimage :Mie Instant yang merakyat, di sukai seluruh masyarakat hingga kepelosok desa, pinggiran sawah, tempat Padi menguning dan siap panen.Sebangun dengan misi Padi yang menginginkan sebagai Band yang membumi,tidak melangit, disukai masyarakat hingga keseluruh lapisan hinggapelosok desa di pinggiran gunung dan sawah.Namun setidak nya daritulisan yang panjang (dan tidak sempurna ini) setidaknya adamasukan-masukan kajian dan perenungan untuk kita (Baladewa) dan DhaniCs (Dewa19) : bahwa dalam zaman Posmodern Capitalistik yang semakingila ini, politik pencitraan dan image yang dibuat oleh TV sangatmenentukan keberhasilan dari target yang ingin di capai.

Sumber  :  Forum dewa19.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar